Read more: http://farhanshare.blogspot.com/2012/09/cara-agar-artikel-blog-tidak-bisa-di_1.html#ixzz27DAU0d58 Dendy Hidayat [D E N Z] Read more: http://blogkomputer12.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-teks-berjalan-di-title-bar.html#ixzz27HuaikAS
Dendy Hidayat [D E N Z]

BIARKANKU MENANGIS SEBENTAR SAJA #VIEWBANJARPINANG

READMORE
 

Dampak Pemanasan Global di Jawa Barat


Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Secara umum peristiwa yang dirasakan selruh dunia adalah makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya musim hujan, badai, banjir dan berbagai kejadian alam lainya.
Suatu contoh dinegara kita seperti bogor jawa barat , ruteng nusa tenggara dan bandung . begitulah akibat dari pemanasan global yang terjadi secara menyeluruh didunia
Dampak Pemanasan Global di Indonesia akibat suhu bumi yang terus meningkat
Laporan Dunia menyatakan, bahwa Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, termasuk kekeringan dan banjir yang bisa mengancam pangan di Indonesia. Pemanasan global dapat memperpendek musim hujan dan meningkatkan curah hujan sehingga menyebabkan penurunan yang signifikan hasil panen padi. 
Suhu rata-rata saat ini telah meningkat 0,74 – 0,18 derajad celcius akibat rumah kaca dan penebangan hutan . Penebangan hutan secara liar mengakibatkan banjir dan longsor di sebagian wilayah di Indonesia khususnya di daerah jawa barat.
Padahal, pepohonan di hutan sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak pemanasan global, karena pohon berguna untuk mitigasi (mengurangi) kadar karbondioksida (CO2) yang ada di bumi. Nilai wajar dari CO2 adalah 0,1% di bumi ini,
Cipaganti Group ikut berperanserta mengurangi dampak pemanasan global dengan penanaman pohon di Gunung Puntang Pangalengan Jawa Barat. 5.000 bibit pohon menjadi bentuk partisipasi dan simbolisasi Cipaganti Group melakukan konservasi sebagai upaya dalam mendukung pelestarian lingkungan.
Dengan mengurangi dampak dari pemanasan global di jawa barat, pemrintah kota jawa barat memperindah sisi jalanan dengan menanamkan pohon eksotis,contohnya Pohon Jacaranda.
Pohon Jacaranda adalah pohon yang memiliki Bunga yang indah berwarna warna biru dan ungu, Bunga Jakaranda ini paling banyak tumbuh di daerah Pretoria, suatu kota Administratif di Afrika Selatan

kesimpulan :
Sudah saatnya masyarakat dunia mulai perduli tentang adanya pemanasan global untuk kelangsungan umat dunia di masa yang akan datang
Ada baiknya kita sama-sama menjaga dan jangan saling menyalahkan. Kita juga sebaiknya melakukan koreksi diri masing-masing apakah kita sudah melestarikan alam ini?
Dan penebangan hutan secara liar harus segera di atasi, karena penebangan liar adalah salah satu penyakit masyarakat yang sampai saat ini belum bisa teratasi secara maksimal, dan pemerintah harus bisa ngasih penyuluhan terhadap warga - warga terutama yang di daerah pegunungan dan hutan - hutan tropis terutama di daerah jawa barat. 



sumber :

1 http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/23/1925586620X310.jpg
2 http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/8162
3 http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=1987
4 http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=1987
5 http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global 

READMORE
 

soal dan jawaban


Soal!!
  1. Jelaskan pengertian hutan !
  2. Jelaskan beberapa proses saling berhubungan yang terjadi di dalam hutan !
  3. Jelaskan mengenai fungsi hutan !
  4. Jelaskan kerusakan hutan akibat penebangan (deforestasi) menurut analisa para ahli !
  5. Bagaimana kondisi hutan di daerah-daerah saat ini, khususnya di Propinsi Banten ?
  6. Bagaimana pendapat anda mengenai Hutan Tanaman Industri (HTI) ?
  7. Tuliskan opini anda mengenai Hutan Desa sebagaimana studi kasus pada bab ini !
Jawaban:
1. Pengertian hutan atau definisi hutan yang diberikan Dengler adalah suatu kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).
Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya sekedar  pohon. Termasuk didalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar dan bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung, serangga dan berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan sebagai habitatnya.
2. 
a. Hidrologis, yang merupakan fungsi hujan sebagai tempat penyerapan dan penyimpanan air hujan maupun embun, yang akan mengalir ke sungai – sungai dan menjaga tanah agar terjaga dari erosi dan hilangnya unsur hara. 
b. Iklim, komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air, sinar matahari dan suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi.
c. Kesuburan tanah, tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pembentukannya ditentukan oleh batu induk yang membentuknnya dan kondisi saat terbentuknya, meliputi suhu, kelembaban udara, air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad – jasad hidup lainnya.
d. Keanekaragaman genetik, hutan memiliki berbagai jenis flora dan fauna. Keduanya memiliki hubungan yang harus diperhatikan dalam pemanfaatannya sehingga tidak terjadi kepunahan ataupun kerusakan lingkungan.
e. Sumber daya alam, dapat memberikan devisa bagi suatu negara  dan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Baik dari sumber daya alam yg belum ataupun sudah diolah.
f. Wilayah wisata alam, dalam hubungannya dengan manusia, hutan juga memberikan manfaat berupa sarana wisata, sebagai ciptaan Tuhan YME.
3. Jenis dan fungsi hutan – Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
4. 
Dampak Penebangan Liar
Kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan hutan tidak hanya kerusakan secara nilai ekonomi, akan tetapi juga mengakibatkan hilangnya nyawa yang tidak ternilai harganya. Adapun dampak-dampak Illegal Logging sebagai berikut.
1. Semakin berkurangnya lapisan tanah yang subur.
Lapisan tanah yang subur sering terbawa arus banjir yang melanda Indonesia. Akibatnya tanah yang subur semakin berkurang. Jadi secara tidak langsung Illegal Logging juga menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur di daerah pegunungan dan daerah sekitar hutan.
2. Longsor dan Banjir di berbagai wilayah
Banjir dan tanah longsor di Indonesia telah memakan korban harta dan jiwa yang sangat besar. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan harta benda, rumah, dan sanak saudara mereka akibat banjir dan tanah longsor.Banjir dan tanah longsor ini terjadi akibat dari Illegal Logging di Indonesia.Hutan yang tersisa sudah tidak mampu lagi menyerap air hujan yang turun dalam curah yang besar, dan pada akhirnya banjir menyerang pemukiman penduduk. Para pembalak liar hidup di tempat yang mewah, sedangkan masyarakat yang hidup di daerah dekat hutan dan tidak melakukan Illegal Logging hidup miskin dan menjadi korban atas perbuatan biadap para pembalak liar. Hal ini merupakan ketidakadilan sosial yang sangat menyakitkan masyarakat.
3. Berkurangnya sumber mata air di daerah perhutanan.
Pohon-pohon di hutan yang biasanya menjadi penyerap air untuk menyediakan sumber mata air untuk kepentingan masyarakat setempat, sekarang habis dilalap para pembalak liar. Hal ini mengakibatkan masyarakat di daerah sekitar hutan kekurangan air bersih dan air untuk irigasi
4. Global warming
Yang sekarang sedang mengancam dunia dalam kekalutan dan ketakutan yang mendalam. Bahkan di Indonesia juga telah megalami dampak global warming yang dimulai dengan adanya tsunami pada tahun 2004 di Aceh yang menewaskan ratusan ribu orang di Indonesia dan negara-negara tetangga.
5. Musnahnya berbagai fauna dan flora, erosi
Konflik di kalangan masyarakat, devaluasi harga kayu, hilangnya mata pencaharian, dan rendahnya pendapatan negara dan daerah dari sektor kehutanan, kecuali pemasukan dari pelelangan atas kayu sitaan dan kayu temuan oleh pihak terkait.Semakin langkanya orang utan juga merupakan dampak dari adanya Illegal Logging yang semakin marak di Indonesia. Krisis ekonomi tergabung dengan bencana-bencana alam dan Illegal Logging oleh manusia membawa orang utan semakin terancam punah. Menurut taksiran para ahli, orang utan liar bisa menjadi punah dalam jangka waktu sepuluh tahun lagi. Untuk kesekian kalinya masyarakat dan flora fauna yang tidak bersalah menjadi korban Illegal Logging. Ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi pemerintah dan masyarakat agar ikut aktif dalam mengatasi masalah Illegal Logging di Indonesia.
5. Meningkatnya pertumbuhan penduduk di Propinsi Banten, membuat banyak lahan hutan, terkena dampak dari perluasan wilayah pemukiman. Eksploitasi sumber daya alam juga dilakukan secara boros. Baik hutan pegunungan maupun hutan di sekitar sungai memiliki tingkat kerusakan yang hampir sebanding. Akibat dari kerusakan hutan yang terjadi juga sudah dirasakan oleh penduduk Propinsi Banten, dengan terjadinya kekeringan, karena adanyatekanan penduduk, perambahan dan pengelolaan lahan ilegal di salah satu cagar alam di Serang. 
6. Bagaimana pendapat anda mengenai Hutan Tanaman Industri (HTI) ?
Jawab:  HTI merupakan usaha hutan tanaman untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan slivikultur sesuai dengan tapaknya, dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil kayu maupun non kayu. Pelaksanaan HTI yang berhasil dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar HTI. Sebagai resapan dan penyimpanan air, sehingga bahaya banjir dan erosi, serta kekeringan akan dapat dikurangi. Pada praktiknya, diperlukan pengawasan khusus terhadap perusahaan – perusahaan yang mempunyai HTI. Karena hal ini akan sgt disayangkan apabila, perusahaan tersebut hanya memanfaatkan pada pengambilan hasil dari HTI tersebut, tanpa melakukan penanaman kembali.
7
READMORE
 

Pengaruh Iklan Produk Kosmetik di Televisi Terhadap Perilaku Wanita


Pengaruh Iklan Produk Kosmetik di Televisi Terhadap Perilaku Wanita


Iklan sudah sangat akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari. Beragam iklan yang dilihat sepanjang hari di berbagai media dengan bermacam produk yang ditawarkan. Iklan memiliki fungsi untuk menyebarkan informasi tentang penawaran suatu produk, gagasan atau jasa. Iklan berusaha memberikan informasi tentang keunggulan, kelebihan, manfaat dan sifat yang diberikan produk, gagasan atau jasa yang dimaksudkan. Di sisi yang lain iklan merupakan alat persuasi agar konsumen membeli atau menggunakan produk, gagasan atau jasa tersebut.
Tidak dapat dipungkiri keberadaan iklan selain sebagai sumber informasi, juga merupakan hiburan tersendiri. Namun dengan banyaknya iklan yang mengepung dapat membuat masyarakat tidak lagi peduli dengan penawaran maupun tampilan iklan yang dikomunikasikan, kecuali, iklan itu lain daripada yang lain, ataupun sangat kreatif sehingga dapat menarik perhatian dan membuat masyarakat teringat pada iklan tersebut. Iklan dapat membantu mencapai sebagian besar sasaran komunikasi.
Tayangan-tayangan iklan yang menarik menjadikan pikiran masyarakat tertuju pada produk yg telah disampaikan. Lalu berapa banyak iklan yang dapat menarik perhatian audiens setelah mengetahui isi pesan dari iklan yang ditayangkan tersebut. Iklan memiliki pengaruh yang sangat luar biasa terhadap audiens. Iklan adalah alat paling jitu untuk memperkenalkan sebuah produk pada konsumen. Yang sebelumnya tidak tertarik serta tidak mengetahui jadi tertarik akibat pengetahuan akan iklan tersebut. Upaya untuk meningkatkan konsumsi secara massal melalui publikasi media massa dalam bentuk iklan. Iklan yang ditayangkan dalam televisi bertujuan untuk mengenalkan suatu produk baru pada masyarakat luas baik produk dalam negeri maupun luar negeri.
Iklan sudah bukan barang baru lagi dalam pertelevisian Indonesia. Bahkan iklan telah beranjak dari posisinya yang hanya “jualan” menjadi bagian dari tontonan. Dengan durasi yang hanya beberapa saat, iklan bagaikan sebuah drama pendek dengan berbagai tema romantis, komedi, bahkan horor. Salah satu tayangan mendominasi layar kaca adalah iklan-iklan kosmetik. Tidak terhitung banyaknya iklan yang mengangkat tema seputar tubuh wanita ini. Mulai dari iklan shampo hingga iklan deodoran (http://gengbacok.blogspot.com/2008/03/wanita-dalam-gambaran-iklan-televisi.html, akses  5 Agustus 2009).
Proses Tayangan Iklan Produk Kosmetik
Periklanan merupakan penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa). Sebelum membuat iklan yang menarik para pembuat iklan harus menentukan dahulu Marketing Segmentation (segmentasi pasar) adalah salah satu langkah dalam menetapkan dan mengarahkan pasar tertentu. Dengan kata lain, suatu proses pembagian pasar kedalam kelompok pembelian yang berbeda. Penyeleksian segemen sasaran adalah langkah pertama yang penting menuju komunikasi pemasaran yang efektif dan efesien.
Setelah menentukan segmentasi pasar, para pengiklan membuat iklan semenarik mungkin. Beberapa daya tarik bisa digunakan untuk menjaring konsumen. Pesan yang akan disampaikan ke konsumen harus tepat mengenai sasaran, oleh karena itu pesan yang akan disampaikan harus mempunyai daya tarik tersendiri.
Daya tarik pesan untuk periklanan yang baik berfokus pada suatu usulan penjualan inti. Menurut Twedt, pesan dapat dibuat peringkat berdasarkan tingkat yang diinginkan, keeksklusifannya, dan kepercayaannya. Pesan berdasarkan tingkat yang diinginkan maksudnya pesan harus mengatakan sesuatu yang dinginkan atau menarik pada produk tersebut. Pesan berdasarkan tingkat keeksklusifannya maksudnya pesan harus mengatakan sesuatu yang eksklusif atau yang membedakan dan tidak terdapat pada sebuah merk di dalam kategori yang sama. Pesan pada tingkat kepercayaan merupakan pesan yang dapat dipercaya n dibuktikan (Sunyoto, 2005: 91).
Brand image dibangun dengan menciptakan citra dari suatu produk sehingga konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena karena brand ini memancarkan asosiasi citra tertentu. Para perancang  image dari merek berusaha memenuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok sosial tertentu yang lebih besar dan dipandang terhormat oleh orang lain, atau untuk mendefinisikan diri menurut citra yang diinginkannya.
Keberhasilan sebuah iklan tak lepas dari model yang menawarkan produk tersebut, biasanya suatu produk lebih cepat dikenal jika yang menjadi model iklan tersebut adalah figur orang terkenal juga, misalnya bintang film, juara olahraga, penyanyi, artis sinetron dan sebagainya. Kesulitannya untuk merangsang konsumen apakah konsumen tersebut suka atau tidak dengan model yang membintangi iklan tersebut. Tugas seorang model dalam hal ini adalah dia harus bisa mengkomunikasikan produk yang ditawarkan lebih terasa berbeda dengan produk serupa n membuat semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen terhadap produk tersebut. Ekspresi model dalam hal ini sangatlah berpengaruh sehingga pesan yang disampaikan oleh pihak pemasar sampai kepada segmen yang dituju.
Penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam membangun perasaan kesamaan dengan konsumen. Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang yang dianggap lebih darinya. Misalnya dalam hal penggunaan kosmetik, konsumen cenderung meniru tokoh yang diidolakan dalam hal kecantikan seperti artis sinetron yang cantik. Bagi pemasar juga harus jeli dalam menentukan siapa tokoh yang akan dijadikan sebagai modelnya nanti. Pemasar harus menegetahui tingkat aspirasi konsumen. Jika konsumen mempunyai aspirasi bahwa wanita itu harus cantik dan anggun (http://www.bloggaul.com/ian87/readblog/22500/tugas-komunikasi-massa).
Daya tarik takut juga lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Pengiklan memotivasi konsumen untuk mengolah informasi, dan mengambil tindakan. Selain itu pengiklan meminta daya tarik rasa takut dengan mengidentifikasi 2 hal, yaitu mengidentifikasi konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk, serta mengidentifikasi konsekuensi negatif jika menggunakannya dalam perilaku yang tidak aman (Sunyoto, 2005: 96).
Daya tarik positif/ rasional berfokus pada praktik, fungsi, atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang menekankan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek (Sunyoto, 2005: 104).
Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen termotivasi untuk mengambil keputusan dan membeli suatu produk karena emosi dan perasaan terhadap merek dan pernak-pernik produk tersebut (Sunyoto, 2005: 106).
Dasar dari semua proses di atas adalah pesan yang terkandung dalam iklan. Pesan dalam iklan (baik teks maupun gambar) dapat dibaca sebagai tanda atau sekumpulan tanda yang merupakan hasil implementasi dari pesan yang akan disampaikan (penanda atau bentuk dan petanda atau makna). Efektivitas pesan diterjemahkan dalam kalimat yang menyebutkan bagaimana caranya menciptakan persepsi yang sama antara pengirim dan penerima pesan. Yang kemudian dapat memberikan akibat berupa totemisme, yaitu perujukan pada suatu benda atau merek untuk menemukan jati diri produk barang atau jasa yang akan diperdagangkan

sumber    : http://parapenuliskreatif.wordpress.com
READMORE
 

Pengaruh Iklan Produk Kosmetik di Televisi Terhadap Perilaku Wanita


Pengaruh Iklan Produk Kosmetik di Televisi Terhadap Perilaku Wanita


Iklan sudah sangat akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari. Beragam iklan yang dilihat sepanjang hari di berbagai media dengan bermacam produk yang ditawarkan. Iklan memiliki fungsi untuk menyebarkan informasi tentang penawaran suatu produk, gagasan atau jasa. Iklan berusaha memberikan informasi tentang keunggulan, kelebihan, manfaat dan sifat yang diberikan produk, gagasan atau jasa yang dimaksudkan. Di sisi yang lain iklan merupakan alat persuasi agar konsumen membeli atau menggunakan produk, gagasan atau jasa tersebut.
Tidak dapat dipungkiri keberadaan iklan selain sebagai sumber informasi, juga merupakan hiburan tersendiri. Namun dengan banyaknya iklan yang mengepung dapat membuat masyarakat tidak lagi peduli dengan penawaran maupun tampilan iklan yang dikomunikasikan, kecuali, iklan itu lain daripada yang lain, ataupun sangat kreatif sehingga dapat menarik perhatian dan membuat masyarakat teringat pada iklan tersebut. Iklan dapat membantu mencapai sebagian besar sasaran komunikasi.
Tayangan-tayangan iklan yang menarik menjadikan pikiran masyarakat tertuju pada produk yg telah disampaikan. Lalu berapa banyak iklan yang dapat menarik perhatian audiens setelah mengetahui isi pesan dari iklan yang ditayangkan tersebut. Iklan memiliki pengaruh yang sangat luar biasa terhadap audiens. Iklan adalah alat paling jitu untuk memperkenalkan sebuah produk pada konsumen. Yang sebelumnya tidak tertarik serta tidak mengetahui jadi tertarik akibat pengetahuan akan iklan tersebut. Upaya untuk meningkatkan konsumsi secara massal melalui publikasi media massa dalam bentuk iklan. Iklan yang ditayangkan dalam televisi bertujuan untuk mengenalkan suatu produk baru pada masyarakat luas baik produk dalam negeri maupun luar negeri.
Iklan sudah bukan barang baru lagi dalam pertelevisian Indonesia. Bahkan iklan telah beranjak dari posisinya yang hanya “jualan” menjadi bagian dari tontonan. Dengan durasi yang hanya beberapa saat, iklan bagaikan sebuah drama pendek dengan berbagai tema romantis, komedi, bahkan horor. Salah satu tayangan mendominasi layar kaca adalah iklan-iklan kosmetik. Tidak terhitung banyaknya iklan yang mengangkat tema seputar tubuh wanita ini. Mulai dari iklan shampo hingga iklan deodoran (http://gengbacok.blogspot.com/2008/03/wanita-dalam-gambaran-iklan-televisi.html, akses  5 Agustus 2009).
Proses Tayangan Iklan Produk Kosmetik
Periklanan merupakan penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa). Sebelum membuat iklan yang menarik para pembuat iklan harus menentukan dahulu Marketing Segmentation (segmentasi pasar) adalah salah satu langkah dalam menetapkan dan mengarahkan pasar tertentu. Dengan kata lain, suatu proses pembagian pasar kedalam kelompok pembelian yang berbeda. Penyeleksian segemen sasaran adalah langkah pertama yang penting menuju komunikasi pemasaran yang efektif dan efesien.
Setelah menentukan segmentasi pasar, para pengiklan membuat iklan semenarik mungkin. Beberapa daya tarik bisa digunakan untuk menjaring konsumen. Pesan yang akan disampaikan ke konsumen harus tepat mengenai sasaran, oleh karena itu pesan yang akan disampaikan harus mempunyai daya tarik tersendiri.
Daya tarik pesan untuk periklanan yang baik berfokus pada suatu usulan penjualan inti. Menurut Twedt, pesan dapat dibuat peringkat berdasarkan tingkat yang diinginkan, keeksklusifannya, dan kepercayaannya. Pesan berdasarkan tingkat yang diinginkan maksudnya pesan harus mengatakan sesuatu yang dinginkan atau menarik pada produk tersebut. Pesan berdasarkan tingkat keeksklusifannya maksudnya pesan harus mengatakan sesuatu yang eksklusif atau yang membedakan dan tidak terdapat pada sebuah merk di dalam kategori yang sama. Pesan pada tingkat kepercayaan merupakan pesan yang dapat dipercaya n dibuktikan (Sunyoto, 2005: 91).
Brand image dibangun dengan menciptakan citra dari suatu produk sehingga konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena karena brand ini memancarkan asosiasi citra tertentu. Para perancang  image dari merek berusaha memenuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok sosial tertentu yang lebih besar dan dipandang terhormat oleh orang lain, atau untuk mendefinisikan diri menurut citra yang diinginkannya.
Keberhasilan sebuah iklan tak lepas dari model yang menawarkan produk tersebut, biasanya suatu produk lebih cepat dikenal jika yang menjadi model iklan tersebut adalah figur orang terkenal juga, misalnya bintang film, juara olahraga, penyanyi, artis sinetron dan sebagainya. Kesulitannya untuk merangsang konsumen apakah konsumen tersebut suka atau tidak dengan model yang membintangi iklan tersebut. Tugas seorang model dalam hal ini adalah dia harus bisa mengkomunikasikan produk yang ditawarkan lebih terasa berbeda dengan produk serupa n membuat semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen terhadap produk tersebut. Ekspresi model dalam hal ini sangatlah berpengaruh sehingga pesan yang disampaikan oleh pihak pemasar sampai kepada segmen yang dituju.
Penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam membangun perasaan kesamaan dengan konsumen. Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang yang dianggap lebih darinya. Misalnya dalam hal penggunaan kosmetik, konsumen cenderung meniru tokoh yang diidolakan dalam hal kecantikan seperti artis sinetron yang cantik. Bagi pemasar juga harus jeli dalam menentukan siapa tokoh yang akan dijadikan sebagai modelnya nanti. Pemasar harus menegetahui tingkat aspirasi konsumen. Jika konsumen mempunyai aspirasi bahwa wanita itu harus cantik dan anggun (http://www.bloggaul.com/ian87/readblog/22500/tugas-komunikasi-massa).
Daya tarik takut juga lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Pengiklan memotivasi konsumen untuk mengolah informasi, dan mengambil tindakan. Selain itu pengiklan meminta daya tarik rasa takut dengan mengidentifikasi 2 hal, yaitu mengidentifikasi konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk, serta mengidentifikasi konsekuensi negatif jika menggunakannya dalam perilaku yang tidak aman (Sunyoto, 2005: 96).
Daya tarik positif/ rasional berfokus pada praktik, fungsi, atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang menekankan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek (Sunyoto, 2005: 104).
Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen termotivasi untuk mengambil keputusan dan membeli suatu produk karena emosi dan perasaan terhadap merek dan pernak-pernik produk tersebut (Sunyoto, 2005: 106).
Dasar dari semua proses di atas adalah pesan yang terkandung dalam iklan. Pesan dalam iklan (baik teks maupun gambar) dapat dibaca sebagai tanda atau sekumpulan tanda yang merupakan hasil implementasi dari pesan yang akan disampaikan (penanda atau bentuk dan petanda atau makna). Efektivitas pesan diterjemahkan dalam kalimat yang menyebutkan bagaimana caranya menciptakan persepsi yang sama antara pengirim dan penerima pesan. Yang kemudian dapat memberikan akibat berupa totemisme, yaitu perujukan pada suatu benda atau merek untuk menemukan jati diri produk barang atau jasa yang akan diperdagangkan

sumber    : http://parapenuliskreatif.wordpress.com
READMORE
 

Eksistensi Musik Jazz di Indonesia


Eksistensi Musik Jazz di Indonesia

 
Musik jazz pertama kali muncul di Amerika pada akhir abad ke-18, berawal dari tangan kreatifitas  orang-orang kulit hitam yang mengalami penindasan dan perbudakan . Ekspreasi yang timbul karena menentang sistem politik yang rasis dan menindas yang di wujudkan dengan cara bermusik dan gaya permainan orang-orang kulit hitam Amerika. Perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik perlawanan seperti Spiritual, gospel dan blues yang hingga kini tercatat dalam sejarah.( http://www.rootsonastring.com/?p=126 )
Gejala ini bisa diinterpretasikan sebagai sebuah resistensi budaya orang hitam terhadap Westernisasi, baik dari segi agama, kultur politik hingga cara bermusik, karena sebelum dibawa ke Amerika orang-orang hitam telah memiliki kebudayaan khas Afrika.( http://www.rootsonastring.com/?p=126)
Awal munculnya spirit musik atau ideologi dibalik jazz adalah pembebasan diri orang Afro-Amerika dari belenggu struktur sosial-politik represif yang dituangkan dalam ekspresi nada, harmoni, dan gaya permainan bermusik. Sebagai contoh, ragtime yang menjadi titik awal perkembangan jazz klasik (march, waltz dan polka), swing merupakan modifikasi dari ragtime, free jazz merupakan reinterpretasi dari bebop dan world music merupakan dekonstruksi jazz mainstream.
Dalam perkembangan lebih lanjut spirit jazz diinterpretasikan tidak hanya sebatas perlawanan politis, tetapi menjadi gerakan liberalisasi atau dekonstruksi bermusik dalam rangka mencari ruang gerak, alternatif cara, dan gaya permainan lain.
Akibat dari spirit Jazz yang dialektis, liberal dan dekonstruktif itu maka sebuah gaya permainan lama akan dinegasi oleh ide-ide bermusik yang baru sehingga timbul gaya-gaya permainan baru. Dalam hal ini Berend (1992) menggambarkan kronologi perkembangan jazz dalam tiga periode waktu dimana masing-masing periode melahirkan gaya-gaya permainan spesifik. Pertama, periode jazz tradisional (1890-1940) melahirkan gaya-gaya permainanRagtimeNew OrleansDixieland, New Orleans in Chicago, Kansas City, Chicago, Swing. Periode jazz modern (1940-1980) memunculkan New Orleans and Dixieland RevivalBebop, Cool, Hardbop, Free, Mainstream, Fusion. Periode jazz postmodern (1980-saat ini) memproduksi gaya-gaya Neobop, free Funk, Classicism, Neo-Classicism, No Wave dan World Music.( http://www.rootsonastring.com/?p=126)
Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai denagn hadirnya free jazz. Gaya ini merupakan tonggak perkembangan jazz postmodern dengan karakter utama tonalitas bebas (free tonality); disintegrasi pada meter, beat dan simetri; masuknya musik etnis (world music); pemujaan terhadap intensitas; dan masuknya suara-suara alam khususnya dari hutan belantara (jungle sound). Pada dekade 80 dan 90, free jazz menjadi pondasi dari perkembangan fusion dan neo-Classicism, sedang mainstream dari jazz menjelma kedalam gaya permainan Classicism. Oleh karena itu jazz tidak lagi dapat didefinisikan semata-mata sebagai gaya perminan swing, bebop atau mainstream, tetapi sebagai sebuah kebudayaan bermusik yang lebih canggih dan plural.(Berend,1992)
Musik Jazz di indonesia
Belum mampunya musik jazz menjangkai seluruh lapisan masyarakat, dan hanya terjangkau oleh lapisan elit dan eksklusif merupakan salah satu kendala yang menghambat perkembangan musik jazz di indonesia Padahal kalau bersandar pada spirit yang dikandungnya jelas bahwa menjadi elit bukan merupakan tujuan penciptaan musik jazz, sebab jazz selalu berdimensi pembebasan.
Ideologi jazz yang bersifat pembebasan, liberal, demokratis dan dekonstruktif terhadap kebekuan gaya-gaya permainan sebelumnya adalah merupakan sifat kritis yang perlu juga dipahami dan diinternalisasi oleh penggemar jazz kalau mereka ingin mengerti apa itu jazz. Tanpa sosialisasi dari sifat kritis musik jazz maka para penggemar jazz justru dapat terjebak dalam cara sosialisasi yang dikembangakan saat ini oleh rezim industri musik sehingga jazz menjadi elit dan eksklusif.
Musik jazz dianggap elit karena memang tidak banyak penggemarnya. Untuk benar-benar memahami musik jazz juga diperlukan waktu untuk belajar yang cukup lama. Maka cenderung yang menyukai musik jazz adalah orang-orang dari latar belakang pendidikan, seperti mahasiswa dan kalangan akademis lainnya. Tetapi bukan berarti musik selain jazz hanya dinikmati oleh kaum yang tidak terpelajar. Setiap orang dapat menikmati musik jazz.
Salah satu sebab mengapa musik pop atau rick lebih banyak disukai orang adalah karena jenis musik tersebut dapat dengan mudah dihapal. Berbeda dengan musik jazz yang sangat universal. Musik jazz juga bagaikan puisi yang harus diapresiasikan terlebih dahulu untuk dapat dinikmati. Dengan mudah dihapal, orang tidak sulit lagi untuk menikmati musik rock atau pop.
Menjadikan musik jazz bukan sebagai musik yang elit terutamanya adalah melalui sosialisasi. Sosialisasi adalah proses untuk membiasakan orang mendengar dan lebih mengenal musik jazz. Sosialisasi tersebut dapat melalui berbagai bentuk seperti kaset, CD, LD, VCD, majalah, buku dan berbagai macam literatur lain. Sosialisasi harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, jangan sampai berhenti ditengah jalan. Sebab sosialisasi juga merupakan proses belajar yang tidak dapat dilakukan sepotong demi sepotong.
Dilema yang terjadi di Indonesia bahwa menikmati musik jazz dijadikan sebagai gaya hidup atau pola hidup seseorang. Ada kalangan tertentu yang terpaksa mendengar musik jazz hanya agar dipandang sebagai kaum borjuis. Hal inilah yang sering terjadi pada kafe-kafe atau pub. Di satu pihak mereka memang melakukan sosialisasi jazz, tetapi di sisi lain mereka menjual gengsi dengan musik jazz sebagai perantaranya. Sosialisasi semacam itu justru merusak citra jazz sebagai musik yang berdimensi pembebasan dan jauh dari kesan glamour.
Demikian pula dengan media sosialisasi yang lain seperti kaset, CD dan VCD. Banyak orang yang sebenarnya ingin tahu lebih jauh tentang musik jazz melalui kaset. Tetapi dilemanya, musik-musik jazz banyak yang hanya terdapat dalam CD yang tentu saja lebih mahal harganya. Hal-hal semacam inilah yang menjadikan musik jazz dianggap sebagai musik yang membutuhkan biaya mahal.
Untuk dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat seluas-luasnya, maka sosialisasi yang dilakukan juga harus merakyat. Artinya sosialisasi dilakukan dengan melihat komposisi, keadaan dan perilaku masyarakat itu sendiri. Untuk keadaan di Indonesia saat ini, musik jazz-lah yang seharusnya mendekati masyarakat terlebih dahulu. Bila sosialisasi berhasil, maka keadaan di atas akan berbalik dengan sendirinya (masyarakat akan mencari jazz).

sumber        : http://parapenuliskreatif.wordpress.com
READMORE
 

Eksistensi Musik Jazz di Indonesia


Eksistensi Musik Jazz di Indonesia

 
Musik jazz pertama kali muncul di Amerika pada akhir abad ke-18, berawal dari tangan kreatifitas  orang-orang kulit hitam yang mengalami penindasan dan perbudakan . Ekspreasi yang timbul karena menentang sistem politik yang rasis dan menindas yang di wujudkan dengan cara bermusik dan gaya permainan orang-orang kulit hitam Amerika. Perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik perlawanan seperti Spiritual, gospel dan blues yang hingga kini tercatat dalam sejarah.( http://www.rootsonastring.com/?p=126 )
Gejala ini bisa diinterpretasikan sebagai sebuah resistensi budaya orang hitam terhadap Westernisasi, baik dari segi agama, kultur politik hingga cara bermusik, karena sebelum dibawa ke Amerika orang-orang hitam telah memiliki kebudayaan khas Afrika.( http://www.rootsonastring.com/?p=126)
Awal munculnya spirit musik atau ideologi dibalik jazz adalah pembebasan diri orang Afro-Amerika dari belenggu struktur sosial-politik represif yang dituangkan dalam ekspresi nada, harmoni, dan gaya permainan bermusik. Sebagai contoh, ragtime yang menjadi titik awal perkembangan jazz klasik (march, waltz dan polka), swing merupakan modifikasi dari ragtime, free jazz merupakan reinterpretasi dari bebop dan world music merupakan dekonstruksi jazz mainstream.
Dalam perkembangan lebih lanjut spirit jazz diinterpretasikan tidak hanya sebatas perlawanan politis, tetapi menjadi gerakan liberalisasi atau dekonstruksi bermusik dalam rangka mencari ruang gerak, alternatif cara, dan gaya permainan lain.
Akibat dari spirit Jazz yang dialektis, liberal dan dekonstruktif itu maka sebuah gaya permainan lama akan dinegasi oleh ide-ide bermusik yang baru sehingga timbul gaya-gaya permainan baru. Dalam hal ini Berend (1992) menggambarkan kronologi perkembangan jazz dalam tiga periode waktu dimana masing-masing periode melahirkan gaya-gaya permainan spesifik. Pertama, periode jazz tradisional (1890-1940) melahirkan gaya-gaya permainanRagtimeNew OrleansDixieland, New Orleans in Chicago, Kansas City, Chicago, Swing. Periode jazz modern (1940-1980) memunculkan New Orleans and Dixieland RevivalBebop, Cool, Hardbop, Free, Mainstream, Fusion. Periode jazz postmodern (1980-saat ini) memproduksi gaya-gaya Neobop, free Funk, Classicism, Neo-Classicism, No Wave dan World Music.( http://www.rootsonastring.com/?p=126)
Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai denagn hadirnya free jazz. Gaya ini merupakan tonggak perkembangan jazz postmodern dengan karakter utama tonalitas bebas (free tonality); disintegrasi pada meter, beat dan simetri; masuknya musik etnis (world music); pemujaan terhadap intensitas; dan masuknya suara-suara alam khususnya dari hutan belantara (jungle sound). Pada dekade 80 dan 90, free jazz menjadi pondasi dari perkembangan fusion dan neo-Classicism, sedang mainstream dari jazz menjelma kedalam gaya permainan Classicism. Oleh karena itu jazz tidak lagi dapat didefinisikan semata-mata sebagai gaya perminan swing, bebop atau mainstream, tetapi sebagai sebuah kebudayaan bermusik yang lebih canggih dan plural.(Berend,1992)
Musik Jazz di indonesia
Belum mampunya musik jazz menjangkai seluruh lapisan masyarakat, dan hanya terjangkau oleh lapisan elit dan eksklusif merupakan salah satu kendala yang menghambat perkembangan musik jazz di indonesia Padahal kalau bersandar pada spirit yang dikandungnya jelas bahwa menjadi elit bukan merupakan tujuan penciptaan musik jazz, sebab jazz selalu berdimensi pembebasan.
Ideologi jazz yang bersifat pembebasan, liberal, demokratis dan dekonstruktif terhadap kebekuan gaya-gaya permainan sebelumnya adalah merupakan sifat kritis yang perlu juga dipahami dan diinternalisasi oleh penggemar jazz kalau mereka ingin mengerti apa itu jazz. Tanpa sosialisasi dari sifat kritis musik jazz maka para penggemar jazz justru dapat terjebak dalam cara sosialisasi yang dikembangakan saat ini oleh rezim industri musik sehingga jazz menjadi elit dan eksklusif.
Musik jazz dianggap elit karena memang tidak banyak penggemarnya. Untuk benar-benar memahami musik jazz juga diperlukan waktu untuk belajar yang cukup lama. Maka cenderung yang menyukai musik jazz adalah orang-orang dari latar belakang pendidikan, seperti mahasiswa dan kalangan akademis lainnya. Tetapi bukan berarti musik selain jazz hanya dinikmati oleh kaum yang tidak terpelajar. Setiap orang dapat menikmati musik jazz.
Salah satu sebab mengapa musik pop atau rick lebih banyak disukai orang adalah karena jenis musik tersebut dapat dengan mudah dihapal. Berbeda dengan musik jazz yang sangat universal. Musik jazz juga bagaikan puisi yang harus diapresiasikan terlebih dahulu untuk dapat dinikmati. Dengan mudah dihapal, orang tidak sulit lagi untuk menikmati musik rock atau pop.
Menjadikan musik jazz bukan sebagai musik yang elit terutamanya adalah melalui sosialisasi. Sosialisasi adalah proses untuk membiasakan orang mendengar dan lebih mengenal musik jazz. Sosialisasi tersebut dapat melalui berbagai bentuk seperti kaset, CD, LD, VCD, majalah, buku dan berbagai macam literatur lain. Sosialisasi harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, jangan sampai berhenti ditengah jalan. Sebab sosialisasi juga merupakan proses belajar yang tidak dapat dilakukan sepotong demi sepotong.
Dilema yang terjadi di Indonesia bahwa menikmati musik jazz dijadikan sebagai gaya hidup atau pola hidup seseorang. Ada kalangan tertentu yang terpaksa mendengar musik jazz hanya agar dipandang sebagai kaum borjuis. Hal inilah yang sering terjadi pada kafe-kafe atau pub. Di satu pihak mereka memang melakukan sosialisasi jazz, tetapi di sisi lain mereka menjual gengsi dengan musik jazz sebagai perantaranya. Sosialisasi semacam itu justru merusak citra jazz sebagai musik yang berdimensi pembebasan dan jauh dari kesan glamour.
Demikian pula dengan media sosialisasi yang lain seperti kaset, CD dan VCD. Banyak orang yang sebenarnya ingin tahu lebih jauh tentang musik jazz melalui kaset. Tetapi dilemanya, musik-musik jazz banyak yang hanya terdapat dalam CD yang tentu saja lebih mahal harganya. Hal-hal semacam inilah yang menjadikan musik jazz dianggap sebagai musik yang membutuhkan biaya mahal.
Untuk dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat seluas-luasnya, maka sosialisasi yang dilakukan juga harus merakyat. Artinya sosialisasi dilakukan dengan melihat komposisi, keadaan dan perilaku masyarakat itu sendiri. Untuk keadaan di Indonesia saat ini, musik jazz-lah yang seharusnya mendekati masyarakat terlebih dahulu. Bila sosialisasi berhasil, maka keadaan di atas akan berbalik dengan sendirinya (masyarakat akan mencari jazz).

sumber        : http://parapenuliskreatif.wordpress.com
READMORE